Yayasan Ulayat Bengkulu

Istriku

Ada hal yang menarik ketika kami berhenti di traffic light simpang lima Kota Bengkulu. Tampak di kaca belakang sebuah angkot yang berhenti tepat di depan kami, tertempel sebuah banner yang bertuliskan “Bayar Pajaknya, Awasi Penggunaannya !”. Kontan saja istriku yang duduk disebelah mengumpat “enak saja mereka itu....”. Kaget juga aku mendengar istriku mengumpat di bulan puasa ini, “dasar perempuan, kapan saja mau mengumpat, mengumpatlah dia..” (he he he he..., tapi hal ini hanya kuungkapkan dalam hati).

“Sudahlah kita capek-capek bekerja mencari duit, lalu diwajibkan bayar pajak, eh... malah disuruh pula mengawasinya...” lanjutnya tak mengurangi kedongkolan di wajahnya. “coba pa, berapa sekarang gaji para polisi, gaji para jaksa, anggota DPR, gaji gubernur, gaji bupati, gaji walikota atau gaji pejabat-pejabat yang kerjanya cuman omong sana-omong sini lalu korupsi itu...??, kok malah kita yang diminta mengawasi ??”. aku yakin itu bukan pertanyaan yang harus kujawab, tapi supaya aku terlihat mendengar serius, kutatapi wajah perempuan yang telah belasan tahun menjadi istriku tersebut sambil manggut-manggut. Dia betul-betul jengkel dengan tulisan di banner yang tertempel di kaca belakang angkot tersebut.

Istriku memang begitu. Dulu, pernah aku diundang untuk rapat RT di komplek tempat kami menumpang tinggal. Sepulang dari rapat kudapati istriku sedang menyeterika pakaian kami sekeluarga, dia tersenyum manis sekali. Aku pikir senyum itu adalah ungkapan senang karena suaminya telah berhasil “mengaktualisasikan dirinya” di komplek itu. Sebagai balasan senyum itu aku lalu menceritakan tentang pembagian jadwal ronda malam yang berhasil diputuskan dalam rapat RT tersebut.

“Giliran ronda malam..??” hardiknya membuat aku terkejut.

“bukankah di negeri ini ada polisi yang digaji untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat...!? lanjutnya sambil membanting setrika pinjaman dari tetangga sebelah. Wah...wah.... kok jadi begini ? ungkap batinku merasa bersalah.

“kitakan sudah bekerja dari pagi hingga sore.., kok malamnya masih di suruh ronda ?? gak ada otak tu pemerintah.....!!” lanjutnya sambil mengangkat pakaian yang telah selesai di setrika.

“lalu untuk apa polisi-polisi itu digaji pah ?, untuk apa pula dikasih mobil, dikasih motor bahkan rumah gratis...!, enak aja mereka itu... !!” kemarahannya semakin menjadi.
“pokoknya..., papah tidak boleh ikut ronda..., titik !!!” teriaknya.....

Tiba-tiba aku dikejutkan oleh klakson mobil-mobil yang berada di belakang kami, walahhhh.... lampu sudah hijau rupanya...

Salam,
Share on Google Plus

About Portal Ulayat

Ulayat Adalah Organisasi Non Pemerintah yang didirikan pada tanggal 26 januari 2000 di Bengkulu. Aktivitas utama Ulayat meliputi pelayanan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, melakukan pemantauan kasus-kasus kehutanan dan perkebunan, melakukan inventarisasi model-model pengelolaan sumberdaya alam berbasis rakyat dan advokasi kebijakan lingkungan di Indonesia.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Posting Komentar