Yayasan Ulayat Bengkulu

MEMBERI CONTOH DARIPADA HANYA BERBICARA

Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan bagi sebuah negara harus dibangun diatas suatu dasar yang mempertimbangkan : kelestarian fungsi ekosistem dan lingkungan (ecological sustainability) sebagai penopang seluruh sistem manusia, keadilan bagi komunitas yang terlibat di dalamnya (community sustainabilit) dan aransemen kelembagaan ekonomi yang menjamin keberkelanjutan ekonomi masyarakat (institutional sustainability). Sektor pertambangan merupakan sektor pembangunan ekonomi nasional strategis yang memiliki fungsi dan amanat untuk dapat menjamin keberlanjutan ekonomi.

Kegiatan pengembangan ekonomi akan sia-sia jika hanya sebatas pada kajian (hanya di atas kertas), untuk itu program langsung berbuat dengan mengembangkan komoditas strategis yang sudah direkomendasikan dari hasil kajian dengan cara membangun percontohan (demonstration Demplot) di lokasi yang paling layak, meskipun baru untuk 3 Jenis kegiatan, yaitu Demplot kebun bibit Desa, Demplot bio gas dan Demplot energi alternatif yang dibangun adalah suatu komplek fasilitas budidaya dengan seperangkat bangunan fisik lengkap dengan komoditas yang dibudidayakan beserta sistem pengelolaan di dalamnya yang meliputi teknik pengelolaan, mekanisme
operasional dan monitoring.
Program percontohan (demplot) ini adalah model kegiatan usaha pengembangan mata pencaharian alternatif yang nantinya akan direplikasikan kepada masyarakat. Untuk keberlanjutan program dimasa yang akan datang, program memilih lokasi pembangunan demplot di lokasi site projek PNPM-LMP.

Dengan pola seperti ini pihak desa dalam hal ini masyarakat dan pihak terkait akan terlibat langsung dalam mengoperasikan kegiatan demplot tersebut sebagai contoh kegiatan mata pencaharian alternatif yang memperhatikan aspek lingkungan dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi keluarga dan penguasaan terhadap ilmu dan teknologi.

Demplot ini dilaksanakan di 3 (tiga) kecamatan di 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Lebong, Kabuapten Bengkulu Utara, Kabuapten Kaur.

Demplot ini akan menjadi rujukan dan contoh bukan saja bagi masyarakat yang ingin belajar mengembangkan mata pencaharian alternatif yang memperhatikan aspek lingkungan, tetapi juga pihak pemerintah daerah Kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu.



PENDAMPINGAN YANG LIVE IN
Demplot, berisi seperangkat bangunan fisik dan sistem dinamis untuk menjalankannya sehingga bisa menjadi contoh agar masyarakat dapat melihat secara langsung dan meniru bagaimana mengembangkan mata pencaharian alternatif yang memperhatiakan aspek lingkungan. Dalam mengembangkan demplot yang terpenting adalah sistem dinamisnya, yang berisi seperangkat aturan dan pengelola yang menjadi penggerak demplot. Tanpa berjalanya aturan dan pengelola yang profesional mengelola demplot. Untuk menjamin berjalannya program maka manajemen
menyediakan pendamping/fasilitator masyarakat yang profesional untuk menjadi pendamping masyarakat di setiap demplot berada, dengan demikian fasilitator tinggal ditengah-tengah (live in) bersama masyarakat lokal, sehingga dapat menyerap aspirasi dan dinamika hidup masyarakatnya. Inilah fungsi lain fasilitator program ini, selain sebagai pengelola demfarm yang harus menguasai pengetahuan teknis budidaya, juga harus menguasai teknik memahami dinamika masyarakat, dan tugas berat fasilitator lainnya adalah mengembangkan kelembagaan lanjutan bagi replikasi
usaha di tingkat masyarakat.

MEMBANGUN KELEMBAGAAN
Demplot yang sementara ini berjalan masih dalam tahap pengembangan, dan secara khusus masih belum direplikasikan kepada masyarakat, tetapi inisiasi dan pembelajaran ditingkat masyarakat sudah mulai berjalan, diharapkan setelah melihat dan belajar nantinya masyarakat akan mampu menerima replikasi program serupa dan selanjutnya kelompok masyarakat desa yang tertarik mampu menjalankan. Kelompok pertama ini adalah pioner, dan pioner ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas yang memiliki sumberdaya lahan yang sesuai dan berkeinginan memulai menjalankan kegiatan usaha yang memperhatikan aspek lingkungan secara mandiri.

Hanya saja proses replikasi dan atau proses tindak lanjut kegiatan demplot sekarang ini dibutuhkan suatu penyiapan kelembagaan yang kuat dan matang karena jika program pendampingan selesai diharapkan kelembagaan di level masyarakat inilah yang akan melanjutkan mewadahi kelompok masyarakat tersebut dan diharapkan sudah mampu mengelola kegiatan usaha dengan baik dan profesional. Dengan demikian, kelembagaan yang kuat ditingkat masyarakat dalam upaya pengembangan kegiatan ekonomi lokal adalah merupakan kebutuhan riil yang harus dipenuhi.
Share on Google Plus

About Ulayat Blog

Ulayat Adalah Organisasi Non Pemerintah yang didirikan pada tanggal 26 januari 2000 di Bengkulu. Aktivitas utama Ulayat meliputi pelayanan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, melakukan pemantauan kasus-kasus kehutanan dan perkebunan, melakukan inventarisasi model-model pengelolaan sumberdaya alam berbasis rakyat dan advokasi kebijakan lingkungan di Indonesia.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Posting Komentar