Yayasan Ulayat Bengkulu

Kebijakan Pemerintah Tak Berpihak pada Lingkungan

Kondisi air Sungai Bengkulu sudah sangat memprihatinkan. Hal ini dikarenakan kebijakan pemerintah terhadap lingkungan masih sangat kurang. Jika hal ini dibiarkan, maka kualitas air semakin memburuk. Direktur Eksekutif Ulayat Bengkulu Oka Andriansyah S.Hut mengatakan, cara pandang pemerintah di Provinsi Bengkulu masih sangat kurang. Hal ini terlihat dengan kondisi sungai yang tidak terjaga dan sudah tercemar.

“Air sangat berguna bagi keberlangsungan hidup manusia, jika itu dibiarkan tercemar, maka kita akan mengalami kesulitan untuk memperoleh air bersih. Seperti yang terjadi saat ini, air ledeng di Bengkulu sudah tidak sehat, karena sumber airnya telah tercemar,” katanya. 

Pencemaran Sungai Bengkulu terang Oka, disebabkan adanya kerusakan lingkungan di hulu sungai yaitu maraknya penebangan hutan, eksploitasi batubara dan limbah pabrik. Seharusnya hal ini bisa diminimalisir jika saja pemerintah menetapkan kebijakan yang berpihak pada lingkungan. “Kita tidak anti dengan pertambangan dan pabrik tapi hendaknya harus berbasis lingkungan. Tidak ada masyarakat yang maju bila lingkungannya kotor,” ungkapnya. 

Untuk mengembalikan keadaan sungai, dalam waktu dekat Ulayat akan mengundang seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah untuk duduk bersama mencari solusi penyelamatan kadar air di Sungai Bengkulu. “DAS Bengkulu akan dikelola dengan pendekatan negosiasi, artinya semua lapisan masyarakat dan pemerintah ikut bertanggung jawab untuk menjaga kualitas air mulai dari hulu hingga hilir sungai,” terangnya.
Sumber: http://bengkuluekspress.com/?p=3713
Share on Google Plus

About Portal Ulayat

Ulayat Adalah Organisasi Non Pemerintah yang didirikan pada tanggal 26 januari 2000 di Bengkulu. Aktivitas utama Ulayat meliputi pelayanan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, melakukan pemantauan kasus-kasus kehutanan dan perkebunan, melakukan inventarisasi model-model pengelolaan sumberdaya alam berbasis rakyat dan advokasi kebijakan lingkungan di Indonesia.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Posting Komentar