Yayasan Ulayat Bengkulu

Siswa SMAN 5 Dapat Penyuluhan Lingkungan


Radar Kaur, MAJE – Siswa SMAN 5 Kaur mendapatkan penyuluhan tentang melestarikan lingkungan Senin (20/2) kemarin. Penyuluhan diberikan Wildlife Conservation Society (WCS), Imam Najib dan dua orang dari Ulayat Publikasi Imrodili dan Benny Ritonga.

Dikatakan, kegiatan ini merupakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Lingkungan Mandiri Pedesaan (PNPM – LMP). Sudah berjalan selama tiga tahun, mengajak dan memberikan arahan kepada anak – anak sekolah. Serta masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Di SMAN 5, kegiatan kemarin dimulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 13.30 WIB. Diikuti 39 siswa, seorang guru.

“Kalau untuk di sekolah, SMAN 5 Kaur ini merupakan pertemuan pertama. Sebelum ke SMAN 5, kami mulai melakukan penyuluhan mulai tanggal 15 Februari,” ungkap Imam Najib. Sebelumnya, kegiatan penyuluhan lingkungan sudah dimulai dari Desa Linau, Bukit Indah, Pasar Baru. Dikatakan, kalau penyuluhan di desa – desa dilaksanakan malam hari.

Untuk sekolahan, penyuluhan sudah dilaksanakan di SMPN 1 Nasal, MTsN dan MAN Nasal. Kalau tidak ada kendala, juga akan melakukan penyuluhan lingkungan di Ulak Pandan, SMPN 2 Maje juga akan mengunjungi Kaur Utara.

Untuk pendanaan, lanjut Imam Najib, selama penyuluhan satu bulan, sebanyak Rp 4 juta. Dana ini bersumber dari hibah bank dunia ke Indonesia melalui program PNPM – LMP. Dana ini digunakan untuk selama kegiatan penyuluhan.

“Kita mengajak kepada generasi penerus untuk penyadaran lingkungan hidup dan peningkatan kapasitas lingkungan. Kita juga menjelaskan cara sederhana untuk menyelamatkan bumi seperti mengurangi penggunaan plastik, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, hemat menggunakan kertas, gunakan bahan – bahan daur ulang, hemat penggunaan listrik, perbanyak menanam pohon serta mendukung upaya pelestarian lingkungan,” beber Imam Najib.

SMAN 5 juga mendapatkan kenang – kenangan berupa jam dinding, bibit, ular tangga lingkungan hidup dan brosur tentang kebun bibit desa. (cw2)

Radar Kaur, MAJE – Siswa SMAN 5 Kaur mendapatkan penyuluhan tentang melestarikan lingkungan Senin (20/2) kemarin. Penyuluhan diberikan Wildlife Conservation Society (WCS), Imam Najib dan dua orang dari Ulayat Publikasi Imrodili dan Benny Ritonga.

Dikatakan, kegiatan ini merupakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Lingkungan Mandiri Pedesaan (PNPM – LMP). Sudah berjalan selama tiga tahun, mengajak dan memberikan arahan kepada anak – anak sekolah. Serta masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Di SMAN 5, kegiatan kemarin dimulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 13.30 WIB. Diikuti 39 siswa, seorang guru.
“Kalau untuk di sekolah, SMAN 5 Kaur ini merupakan pertemuan pertama. Sebelum ke SMAN 5, kami mulai melakukan penyuluhan mulai tanggal 15 Februari,” ungkap Imam Najib.

Sebelumnya, kegiatan penyuluhan lingkungan sudah dimulai dari Desa Linau, Bukit Indah, Pasar Baru. Dikatakan, kalau penyuluhan di desa – desa dilaksanakan malam hari.

Untuk sekolahan, penyuluhan sudah dilaksanakan di SMPN 1 Nasal, MTsN dan MAN Nasal. Kalau tidak ada kendala, juga akan melakukan penyuluhan lingkungan di Ulak Pandan, SMPN 2 Maje juga akan mengunjungi Kaur Utara.

Untuk pendanaan, lanjut Imam Najib, selama penyuluhan satu bulan, sebanyak Rp 4 juta. Dana ini bersumber dari hibah bank dunia ke Indonesia melalui program PNPM – LMP. Dana ini digunakan untuk selama kegiatan penyuluhan.

“Kita mengajak kepada generasi penerus untuk penyadaran lingkungan hidup dan peningkatan kapasitas lingkungan. Kita juga menjelaskan cara sederhana untuk menyelamatkan bumi seperti mengurangi penggunaan plastik, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, hemat menggunakan kertas, gunakan bahan – bahan daur ulang, hemat penggunaan listrik, perbanyak menanam pohon serta mendukung upaya pelestarian lingkungan,” beber Imam Najib.

SMAN 5 juga mendapatkan kenang – kenangan berupa jam dinding, bibit, ular tangga lingkungan hidup dan brosur tentang kebun bibit desa. (cw2)


Share on Google Plus

About Benny Ritonga

Ulayat Adalah Organisasi Non Pemerintah yang didirikan pada tanggal 26 januari 2000 di Bengkulu. Aktivitas utama Ulayat meliputi pelayanan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, melakukan pemantauan kasus-kasus kehutanan dan perkebunan, melakukan inventarisasi model-model pengelolaan sumberdaya alam berbasis rakyat dan advokasi kebijakan lingkungan di Indonesia.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Posting Komentar