Yayasan Ulayat Bengkulu

Pelatihan Pengembangan Biogas

"Kupas Tuntas Biogas dari A Sampai Z"
ulayat news : saat berlangsung materi tehnik pengoperasian
Ulayat news – Bengkulu Selatan, Biogas hingga saat ini masih menjadi bahan diskusi menarik, ini dikarenakan bukan hanya karena biogas dianggap sebagai sebuah kegiatan peningkatan ekonomi masyarakat berbasis sumber daya alam semata, melainkan karena biogas saat ini semakin diminati oleh masyarakat. Ketertarikan masyarakat akan pemanfaatan biogas terlihat dengan semakin banyaknya usulan dari masyarakat, terutama dari daerah yang menjadi lokasi pilot PNPM – LMP. Dengan semakin meningkatnya keinginan masyarakat untuk mengusulkan Biogas Fixdome sebagai energi terbarukan untuk di desanya, membuat CSO PNPM – LMP di provinsi Bengkulu berkerjasama dengan HIVOS Biru dan Himpunan Pemuda-pemudi Air Sulau atau HIPAS mengadakan pelatihan pengembangan biogas, dengan tema “Kupas Tuntas Biogas dari A sampai Z”. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat terutama di tingkat pelaku dan masyarakat setempat dalam pembangunan dan pengembangan biogas kedepan.
Diikuti dari beragam masyarakat yang berasal dari dari Kecamatan Putri Hijau dan Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara, dan Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan,  para peserta diajak bersama untuk mengupas tuntas mengenai teknologi Biogas, mulai dari proses pembangunan instalasi, perawatan, pemanfaatan lain biogas, selain dari gas/api, pemanfaatan bio-sllury serta pemanfaatan lain biogas selain untuk memasak.
Dalam pelatihan pengembangan Biogas ini sendiri, menghadirkan pemateri diantaranya, Eko Pramono (Bidang Quality Control) dari HIVOS Biru Bandung, dan Mas Nano dari Yayasan Pendidikan Konservasi Alam atau YAPEKA. Selain itu, turut hadir sekaligus membuka acara pelatihan, Kepala Desa Air Sulau, Lilik Rafe’I, didampingi Spesialis Lingkungan, Handhaka Wisnu Wardhana, serta para Asisten Tenaga Ahli Lingkungan (ASTAL) dari Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan dan ASTAL Kabupaten Bengkulu Utara, serta para Koordinator Kabupaten (KorKab).
Dari pelaksanaan pelatihan biogas yang berlangsung dari tanggal 24 hingga 27 April 2012 ini, terungkap betapa tingginya rasa keingintahuan peserta dalam pengembangan teknologi energi terbarukan ini. Selain itu para peserta yang sebagian besar adalah penerima manfaat biogas dan tukang/teknisi juga diajak untuk menyampaikan inovasi – inovasi seputar biogas miliknya. Semisal Bapak Ansyori, penerima manfaat dari Desa Pal 30, Kecamatan Lais, Bengkulu Utara, menyampaikan inovasi seputar kompor gas LPG miliknya yang telah dimodifikasi menjadi kompor biogas.Pembina HIPAS, Agus S, mengatakan, sangat bersyukur dengan dilaksanakannya pelatihan pengembangan Biogas di desa mereka, apalagi, sehingga masyarakat, khususnya Desa Air Sulau semakin meminati biogas.
Seusai Acara, pemateri dari HIVOS Biru Bandung, Eko Pramono, memberikan apresiasinya kepada para peserta pelatihan, karena peserta sangat aktif dan rasa ingin tahu yang tinggi. “saya salut buat peserta – pesertanya, aktif, jadinya diskusi lebih hidup”
          Selain cerita – cerita menarik mengenai inovasi yang muncul dari peserta, masih ada cerita lain, dimana, biasanya disetiap pelatihan, sering dilaksanakan di sebuah aula besar, bahkan di hotel yang mewah, namun pelatihan kupas tuntas biogas kali ini dilaksanakan di desa air sulau, dimana peserta dan pemateri berbaur dengan masyarakat setempat, dan bahkan para peserta dan pemateri menginap selama 3 hari di rumah – rumah warga.
 Pada hari terakhir, puncak dari acara pelatihan pengembangan biogas ini, masyarakat Desa Air Sulau dan HIPAS mengadakan acara penutupan dengan menggelar acara hiburan, dengan menghadirkan pagelaran seni pencak silat khas sunda calung parahyang, pagelaran seni dari jawa kuda lumping, dan pegelaran seni gitar tunggal yang dibawakan oleh ibu-ibu dari daerah Pasma, Bengkulu.

ulayat news: praktek pembuatan pestisida organik berbasis biosllurry
















Published Ulayat Bengkulu
Share on Google Plus

About Benny Ritonga

Ulayat Adalah Organisasi Non Pemerintah yang didirikan pada tanggal 26 januari 2000 di Bengkulu. Aktivitas utama Ulayat meliputi pelayanan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, melakukan pemantauan kasus-kasus kehutanan dan perkebunan, melakukan inventarisasi model-model pengelolaan sumberdaya alam berbasis rakyat dan advokasi kebijakan lingkungan di Indonesia.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 comments :