Yayasan Ulayat Bengkulu

Demplot dalam Ladang Palembang pengembangan energi alternatif

Sebagai bentuk pengembangan energi alternatif, CSO Green PNPM Provinsi Bengkulu pada tahun 2011 akan membangun Demplot Biogas di Kabupaten Lebong, tepatnya di desa Ladang Palembang Kecamatan Lebong Utara. Untuk keberlanjutan program di masa yang akan datang, lokasi pembangunan Demplot di pilih disalah satu lokasi site project Green PNPM.

Demplot ini merupakan model kegiatan usaha pengembangan mata pencaharian alternatif masyarakat yang dapat di replikasikan langsung kepada masyarakat. Dengan adanya demplot ini di harapkan masyarakat dapat terlibat langsung dalam mengoperasikan kegiatan demplot sebagai contoh kegiatan mata pencaharian alternatif yang memperhatikan aspek lingkungan dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi keluarga dan penguasaan terhadap ilmu dan teknologi. Demplot ini juga bertujuan untuk membangun desa mandiri energi.

Desa Ladang Palembang termasuk dalam wilayah Kecamatan Lebong Utara Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu. Terdapat di Kaki Bukit Barisan atau di bagian selatan kawasan TNKS (Taman Nasional Kerinci Sebelat). Desa Ladang Palembang terletak di sebelah barat Kabupaten Lebong, yang berbatasan dengan Taman Nasional Kerinci Sebelat dan Kabupaten Bengkulu Utara di sebelah Barat, berbatasan dengan Desa Lebong Tambang di sebelah Timur, berbatasan dengan Desa Tunggang di sebelah Utara serta berbatasan dengan TNKS. Luas wilayah desa ini sekitar 2.600 Ha dengan penduduk sekitar 837 jiwa atau 227 kepala keluarga. Lahan budidaya masyarakat di gunakan untuk lahan kebun kopi, sawit dan kebun campuran serta lahan persawahan.

Dalam penataan ruangnya desa Ladang Palembang terbagi dalam berberapa penggunaan, antara lain kawasan hutan negara yaitu TNKS (Taman Nasional Kerinci Sebelat), Kawasan hutan adat/desa, kawasan budidaya dan lahan pemukiman. Khusus untuk lahan hutan desa di Desa Ladang palembang memiliki berberapa kawasan hutan yaitu, Lutan Sarang Macan sebagai hutan lindung desa, hutan lindung desa tik gelung dan hutan adat semiep, ketiga kawasan hutan ini di atur melalui ketetapan aturan desa atau PERDES.

Desa Ladang Palembang banyak terdapat hewan ternak, yang dapat menjadi sumber material kotoran sapi yang merupakan sumber pupuk organik untuk pemupukan tanaman. Selama ini kotoran sapi di tumpuk di sekitar kandang dan hanya di gunakan untuk pengomposan sebagai pupuk organik. Sebenarnya untuk memproses kotoran ternak akan menjadi bermafaat jika di proses dengan teknologi biogas. Teknologi biogas selain menghasilkan pupuk organik siap pakai, juga menghasilkan gas bio (sumber energi), dan dapat digunakan sebagai sumber energi pengganti BBM dan Listrik.

CSO Green PNPM Bengkulu akan memfasilitasi desa Ladang Palembang dalam membuat 1 unit biogas yang dapat di manfaatkan oleh 2 KK dari kotoran sapi / ternak dan memperkuat kelembagaan desa. Demplot ini berisi seperangkat bangunan fisik dan sistem yang dinamis untuk menjalankannya sehingga bisa menjadi contoh agar masyarakat dapat melihat secara langsung dan mencontoh bagaimana mengembangkan mata pencaharian alternatif yang memperhatikan aspek lingkungan. Dalam mengembangkan demplot hal terpenting adalah sistem dinamisnya kelembagaan, yang berisi seperangkat aturan dan pengelola yang menjadi penggerak demplot, tanpa berjalannya aturan dan pengelola yang profesional maka demplot akan susah berkembang.

Demplot ini akan menjadi contoh bukan hanya untuk masyarakat yang ingin belajar mengembangkan mata pencaharian alternatif yang memperhatikan aspek lingkungan, tetapi juga kepada pihak pemerintah daerah Kabupaten yang ada di Propinsi Bengkulu.

Share on Google Plus

About Ulayat Blog

Ulayat Adalah Organisasi Non Pemerintah yang didirikan pada tanggal 26 januari 2000 di Bengkulu. Aktivitas utama Ulayat meliputi pelayanan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, melakukan pemantauan kasus-kasus kehutanan dan perkebunan, melakukan inventarisasi model-model pengelolaan sumberdaya alam berbasis rakyat dan advokasi kebijakan lingkungan di Indonesia.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Posting Komentar