Yayasan Ulayat Bengkulu

Ulayat PNPM Green Bengkulu-Sumatera

Dampak perubahan iklim dunia telah mendorong hampir semua negara di belahan bumi timur untuk melakukan usaha-usaha perbaikan tata kelola pembangunan dalam hal penyelamatan lingkungan. Pemerintah Indonesia menilai, program PNPM-MP telah berhasil dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.

Namun dalam pelaksanaan program, sangat sedikit adanya kegiatan-kegiatan yang memperhatikan aspek pengelolaan lingkungan secara lestari. Oleh karenanya, pada tahun 2007 Depdagri mencanangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Mandiri Perdesaan atau yang lebih dikenal dengan sebutan PNPM-LMP di daerah Sulawesi dan telah dianggap berhasil dalam melakukan perbaikan-perbaikan lingkungan.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Mandiri Perdesaan, PNPM-LMP atau yang lebih di kenal dengan sebutan Green PNPM adalah sebuah program pemberdayaan yang lebih mengacu pada pemberdayaan masyarakat berbasiskan pengelolaan lingkungan dan Sumber Daya Alam. Munculnya program ini didasari oleh keberhasilan program sebelumnya yaitu PNPM-MP dalam menanggulangi kemiskinan. Sebagai salah satu program pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan belum banyak menyentuh Aspek Lingkungan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam, sehingga penggalian gagasan dan usulan kegiatan selama ini yang muncul dari masyarakat yang terkait dengan Aspek Pengelolaan Lingkungan dan Sumber Daya Alam masih sangat sedikit. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya agar Aspek Lingkungan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam menjadi bagian integral dari Aktivitas Pembangunan Masyarakat di pedesaan.

Tahun 2010, Green PNPM telah melakukan aktifitasnya di Empat Propinsi di Sumatera yaitu NAD (Nangro Aceh Darusalam), Sumatera Utara, Sumatra Barat dan Bengkulu. Yayasan Ulayat Bengkulu bersama dengan WCS dan YAPEKA dipercaya untuk melakukan pendampingan terhadap para pelaku Green PNPM dan masyarakat di Propinsi Bengkulu untuk keberhasilan program Green PNPM.

Di provinsi Bengkulu, Yayasan Ulayat mendampingi Empat Kabupaten yang dijadikan pilot project Green PNPM yaitu Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Lebong. Di ke Empat Kabupaten ini, terdapat tiga kecamatan yang di pilih menjadi pilot project PNPM-LMP dan dianggap telah mewakili daerah dataran tinggi, daerah dataran sedang dan daerah dataran rendah.

Lokasi-lokasi yang menjadi pilot project PNPM-LMP di Bengkulu yaitu :
1.
Kabupaten Kaur : Kec.Maje, Kec.Nasal, dan Kec.Kaur Utara
2.
Kabupaten Bengkulu Selatan : Kec.Ulu Manna, Kec.Kedurang Ilir, dan Kec.Air Nipis
3.
Kabupaten Bengkulu Utara : Kec. Lais, Kec.Giri Mulya dan Kec. Putri Hijau
4.
Kabupaten Lebong : Kec. Padang Bano, Kec.Lebong Atas dan Kec.Lebong Utara.

Yayasan Ulayat sebagai CSO (Civil Society Organization) telah menjalankan program Green PNPM di Provinsi Bengkulu dalam satu tahun terakhir ini sejak awal tahun 2010. Perkembangan Green PNPM di Bengkulu sejauh ini berjalan dengan baik dan normal. Semua tahapan diupayakan terintegrasi antara Green PNPM dan PNPM MP. Pentingnya integrasi sudah ditekankan sedari awal oleh CSO kepada para konsultan. Modal utama CSO dari awal program sampai sekarang adalah selalu memelihara hubungan baik dengan para pelaku dari tingkat propinsi sampai kecamatan/desa, baik dengan pemerintah, masyarakat, maupun konsultan. Hubungan baik dilakukan dengan cara melakukan pertemuan-pertemuan informal secara rutin, untuk sharing, diskusi, maupun koordinasi. Selain untuk memelihara hubungan baik, diskusi dan sharing dilakukan dalam rangka peningkatan kapasitas para pelaku, khususnya FKL (Fasilitator Kecamatan Lingkungan) yang berkaitan dengan konsepsi Green PNPM, maupun issue-issue berhubungan dengan lingkungan dan SDA, serta dinamika masyarakat dan pemerintahan di lokasi kegiatan.

Selain pendampingan kepada para pelaku dalam rangka mendorong lahirnya usulan Green, CSO juga mengupayakan peningkatan tata pemerintahan lokal dalam perencanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah memfasilitasi pelatihan bagi aparat desa untuk penguatan issue konservasi SDA dalam penyusunan RPJMDes dan memfasilitasi kegiatan pertemuan kabupaten untuk SKPD terkait Green PNPM.

CSO saat ini sedang mempersiapkan kegiatan demplot di 3 lokasi pilot project green PNPM diantaranya demplot pembuatan biogas di Kabupaten Lebong, demplot Kebun Bibit Desa dan pembuatan Kompos di Kabupaten Kaur dan Demplot Pembuatan Arang Tempurung kelapa di Kabupaten Bengkulu Utara. CSO saat ini membagikan material awareness, seperti poster, stiker, kalender, kepada para pelaku green PNPM dari tingkat provinsi sampai ke level paling bawah yaitu masyarakat desa. Selain itu kampanye Green PNPM lewat media elektronik juga pernah di lakukan Ulayat dengan melaksanakan Dialog Interaktif di salah satu TV Lokal Bengkulu (Bengkulu TV) dengan mengundang Spesialis Lingkungan, TPK (Team Pelaksana Kegiatan) Desa Pal 30 Kec. Lais, dan Koordinator Propinsi CSO Bengkulu sebagai nara sumber dialog interaktif BTV.

Share on Google Plus

About Loenbun

Ulayat Adalah Organisasi Non Pemerintah yang didirikan pada tanggal 26 januari 2000 di Bengkulu. Aktivitas utama Ulayat meliputi pelayanan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, melakukan pemantauan kasus-kasus kehutanan dan perkebunan, melakukan inventarisasi model-model pengelolaan sumberdaya alam berbasis rakyat dan advokasi kebijakan lingkungan di Indonesia.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Posting Komentar