“Sungai Bengkulu bukan hanya merupakan sumber penghidupan masyarakat Benteng, tetapi juga sumber penghidupan sebagian masyrakat Kota Bengkulu. Sungai Bengkulu dijadikan sumber mata air PDAM Bengkulu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Bengkulu. Untuk harapan kami, pemda Propinsi dan Pemda Benteng harus meninjau ulang keberadaan penambangan batu bara ini.’’ Tegas Buhandari.
Ia mengatakan, apabila aktivitas penambangan batu bara tidak dihentikan dikhawatirkan dapat berdampak terhadap kesehatan masyarakat Bengkulu. Apalagi sekitar 40 persen masyarakat benteng dan 40 persen konsumen PDAM mengkonsumsi air tersebut.” Selain itu, katanya tingkat kekeruhan air sungai Bengkulu yang menjadi sumber mata air PDAM sangat tinggi. Tingkat kekeruhannya mencapai 5000 NTU. Inidisinyalir akibat pertambangan batu bara dan pengolahan sawit di hulu Sungai Air Bengkulu.
Burhandari juga menyayangkan sikap Badan Lingklungan Hidup ( BLH ) provinsi yang terkesan lambat menindaklanjuti persoalan perncemaran sungai Bengkulu. Meski sudah cukup lama melakukan uji kualitas Sungai Bengkulu,namun hingga saat ini belum diketahui hasilnya.
“Padahal tidak tanggung jawab untuk masalah ini,APBD Povinsi tahun 2011 mengalokasikan anggaran Rp 4,8 Miliar untuk BLH provinsi,” pungkas.nya
0 comments :
Posting Komentar