Yayasan Ulayat Bengkulu

Kasus lahan tak kunjung selesai Warga aksi Bakar Camp

Gambar By: Rakyat Bengkulu
Kemarahan masyarakat di Sungai Lemau semakin memuncak ketika tidak ada penyelesaian kasus perampasan tanah warga oleh PT Bio Nusantara di Bengkulu Tengah (Benteng). masayarakat yang sudah tidak sabar lagi dalam aksinya di Camp PT. Bio membakar beberapa Fasilitas perusahaan. diantanya  Kantor di Afdeling IV yang berlokasi di Desa Air Merah Kecamatan Bang Haji bukan hanya 1 unit, tapi sebanyak 3 unit bangunan. Sehingga total kantor yang dibakar menjadi 4 unit. Selain 3 unit bangunan di Afdeling IV, satu unit bangunan lainnya yang dibakar di Afdeling V Desa Genting Dabuk Kecamatan Pematang Tiga.
Dijaga Ketat 400 Polisi
Untuk mengatasi gejolak dan emosi warga, Polres Bengkulu Utara  meminta bantuan Polda Bengkulu. Ada tambahan 200 persenel dari Sabara Polda Bengkulu. Ini untuk memperkuat 200 personel yang telah diterjunkan lebih awal.
Sebanyak 400 personel polisi ditugaskan melakukan penjagaan setiap Afdeling, mulai dari kantor sekitar Pabrik di Desa Pondok Kelapa. Perumahan karyawan dan unsure pimpinan PT Bio, camp inti atau Afdeling pertama. Serta sisanya menjaga 7 Afdeling yang masih tersisa, dengan pusat di Afdeling V. Mulai dari Afdeling 1 berlokasi di sekitar Desa Air Merah, Pematang Tiga, Afdeling II, Afdeling III sekitar Aturan Munpo, Kecamatan Pematang Tiga.
Untuk menjamin kesiapan tim pengamanan yang bersenjata lengkap, petinggi Polda Bengkulu seperti Dir Shabara, Drs. Sukria Gaos MM, Dir Reskrim Sus Drs. Sang Made Mahendra Jaya, serta pejabat yang lainnya langsung turun ke lokasi sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka memantau camp inti, perumahan unsur pimpinan dan pabrik. Petinggi Polda ini juga sempat mengunjungi Afdeling V di Desa Genting Dabuk, yang sempat dibakar warga.
Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol. Drs. Burhanudin Andi, SH melalui Dir Sabara, Drs. Sukria Gaos MM mengatakan kunjungan tersebut, bertujuan membaca situasi dan kondisi atas konflik PT Bio yang mulai memanas. Selain itu, melihat kesiapan tim pengamanan di setiap Afdeling sekitar wilayah perkebunan.
‘’Intinya kita ingin melihat langsung bagaimana situasi dan kondisi di PT Bio. Apalagi sempat terjadi pembakaran di beberapa Afdeling, tetap ditindaklanjuti proses hukumnya masalah ini. 
Ditambahkan Kapolres BU, AKBP. Harries Budiarto, S.Ik, M.Si di lokasi, siap menindaklanjuti masalah tersebut. Saat ini intel dan anggota Reskrim Polres BU melakukan pengejaran warga yang terlibat dalam pembakaran fasilitas PT Bio.
Terkait sengketa lahan yang merupakan pemicu kericuhan serta pembakaran fasilitas, Kapolres berjanji menyelesaikanya secara prosedur hukum. Namun masih menunggu pihak pemerintah daerah (Pemda) yang pernah berkomitmen untuk menjadi fasilitator penyelesaian sengketa itu.
‘’Hukum tetap berjalan, kalau masalah sengketa kita tunggu apa hasil pertemuan antara warga dengan pemerintah daerah. Sebab masalah ini berhubungan dengan Hak Guna Usaha (HGU) sedikitnya ada kaitan dan pengaruh dari pemerintah daerah,’’ demikian Kapolres.
Warga Tinggalkan Base Camp
Untuk menolak balak terkait ancaman warga yang datang baik secara langsung, maupun lewat SMS atau telepon, sebagian warga yang berada di Base Camp Afdeling V di Desa Genting Dabuk, meninggalkan kawasan Base Camp. Seluruh barang diangkut ke daerah sekitar, Kecamatan Bang Haji dan Pondok Kelapa.
‘’Ya, untuk memperkecilkan kemungkinan terjadinya kerusahan dan gejolak masyarakat yang lebih parah. Kita mengambil keputusan untuk ngungsui sementara ke desa asal. Seluruh barang terpaksa diangkut, karena ancaman warga untuk melakukan pembakaran susulan cukup menghantui kita,’’ ujar Mandor di Afdeling V, VI dan VII, Gaparudin.



Share on Google Plus

About Ulayat Blog

Ulayat Adalah Organisasi Non Pemerintah yang didirikan pada tanggal 26 januari 2000 di Bengkulu. Aktivitas utama Ulayat meliputi pelayanan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, melakukan pemantauan kasus-kasus kehutanan dan perkebunan, melakukan inventarisasi model-model pengelolaan sumberdaya alam berbasis rakyat dan advokasi kebijakan lingkungan di Indonesia.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Posting Komentar