Yayasan Ulayat Bengkulu

Teknologi Wimax Sudah Bisa Dinikmati

Bandung, Kompas - Sistem komunikasi teknologi komunikasi data nirkabel berpita lebar atau broadband wireless access (BWA) Wimax sudah bisa dinikmati secara terbatas. Tidak lama lagi masyarakat bisa menikmati layanan internet murah dan berkualitas ini.

Seperti diungkapkan pakar teknologi informasi, Onno W Purbo, dalam seminar dan lokakarya tentang Wimax di Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) Bandung, Sabtu (6/2), anggota Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) bisa menikmati teknologi komunikasi tercanggih ini.

"Hari ini Wimax sudah dipakai, yaitu oleh operator pemenang tender, juga Orari. Anggota Orari boleh memakai kanal ini selama belum ada operator yang menggunakannya. Jadi, penggunaan oleh Orari sifatnya secondary," tutur Onno dalam seminar itu.

Menurut dia, pemanfaatan Wimax oleh anggota Orari ini adalah sah karena diatur undang-undang. Bagi anggota Orari, ini tentunya menjadi kabar gembira. Itu karena hingga kini Wimax belum dioperasikan secara resmi komersial di Indonesia.

"Yang lebih menguntungkan, operator kan harus bayar Rp 100 miliar kepada pemerintah untuk bisa mengoperasikan Wimax. Nah, enaknya, di Orari cukup bayar Rp 50.000 per tahun untuk keanggotaan saja. Siapa tertarik?" ucapnya membuat peserta yang mayoritas mahasiswa ini kian penasaran dengan keunggulan Wimax.

Pada kesempatan ini, panitia mengundang PT Hariff Daya Tunggal Engineering sebagai salah satu vendor Wimax di Tanah Air untuk melakukan demo cara kerja Wimax. Di demo ini karyawan dari Hariff menjelaskan tahapan, dari pemasangan costumer premise equipment (CPE), yaitu alat berbentuk kotak putih berukuran sekitar 20 x 20 cm yang akan dimiliki konsumen, lalu melakukan setting konfigurasi Wimax dengan alat virtual LAN, hingga cara mengarahkan sinyal CPE ke base station (pangkalan transmisi).

Meskipun ditaksir harga layanan akses Wimax ini jauh lebih murah daripada layanan telepon seluler atau sistem koneksi internet lain, ia meminta masyarakat tidak terlalu berharap tinggi akan kualitas jaringannya.

Realitas kecepatan akses data di layanan Wimax hanya 7-10 megabyte per detik (mbps). Padahal, sebelumnya digembor-gemborkan, kecepatan akses Wimax 50-70 mbps. "Di Hariff, kemampuan alat sebenarnya bisa mencapai itu (70 mbps), tetapi pemerintah membatasi. Mungkin dikira masyarakat kita terlalu cetek (baca: sederhana) memanfaatkannya hanya untuk chatting dan Facebook," katanya sedikit bergurau.

Tayangan langsung

Dengan kondisi ini, ia sangsi Wimax bisa cukup memadai untuk layanan multimedia. Pada kesempatan ini dosen Teknologi Informasi ITHB, Tunggul Arif Nugroho, sempat berharap besar akan Wimax.

"Dengan Wimax, nanti kita, masyarakat, bisa langsung menyajikan berita secara live (langsung) mengingat kualitas jaringan besar dan baik. Tidak perlu lagi pakai satellite news gathering (SNG) yang harganya mahal dan hanya dipunyai stasiun televisi itu," tuturnya.

Namun, ia optimistis kehadiran teknologi Wimax akan ikut mendorong tumbuhnya industri manufaktur teknologi industri di Tanah Air. "Wimax hingga kini masih ditunda menunggu kesiapan industri Tanah Air. Kandungan dalam negeri kan diwajibkan minimal 40 persen," katanya. (jon)


Sumber:
http://regional.kompas.com/read/2010/02/08/1437010/Teknologi.Wimax.Sudah.Bisa.Dinikmati
Share on Google Plus

About Loenbun

Ulayat Adalah Organisasi Non Pemerintah yang didirikan pada tanggal 26 januari 2000 di Bengkulu. Aktivitas utama Ulayat meliputi pelayanan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, melakukan pemantauan kasus-kasus kehutanan dan perkebunan, melakukan inventarisasi model-model pengelolaan sumberdaya alam berbasis rakyat dan advokasi kebijakan lingkungan di Indonesia.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Posting Komentar