Yayasan Ulayat Bengkulu

8 Mei Ditetapkan Sebagai Coral Day Nasional


Gbr: photography.nationalgeographic
8 Mei Ditetapkan Sebagai Coral Day Nasional Pulau Pramuka Menjadi Lokasi Puncak Penyelenggaraan Coral DayJakarta, 8 April 2012. Siang ini bertempat di Utan Kayu, sejumlah organisasi menetapkan tanggal 8 April sebagai Coral Day. Coral Day, Satu Hari Untuk Terumbu Karang merupakan inisiatif gerakan penyelamatan terumbu karang Indonesia.

Luas terumbu karang Indonesia yang mencapai 60,000 km2 rentan terhadap tekanan baik dari alam maupun dari manusia. Salah satu ancaman terhadap terumbu karang adalah sampah terutama sampah plastik. Warga yang tidak tinggal di pesisir juga berkontribusi untuk menyumbang rusak dan matinya terumbu karang yang ada di laut.

Sarwono Kusumaatmadja, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan,“Membuang sampah ke sungai juga ikut mempengaruhi kehidupan di laut. Menjaga laut tidak hanya menjadi tanggungjawab masyarakat yang tinggal di pesisir tetapi juga mereka yang tinggal di perkotaan.” Neviaty P. Zamani, Ketua Program Pascasarjana Ilmu Kelautan IPB menambahkan,”Kondisi terumbu karang di Indonesia sudah kritis. Selain karena perubahan iklim manusia yang tidak bertanggungjawab dengan sampah dan perilakunya juga ikut menyumbang kerusakan terumbu karang dan mengganggu keseimbangan kehidupan laut.”

Coral Day hadir menjawab kegelisahan akan terancamnya terumbu karang Indonesia. Tanggal 8 Mei didaulat sebagai tanggal Coral Day sebagai penghargaan inisiatif rehabilitasi terumbu karang di seluruh Indonesia yang dilakukan oleh masyarakat lokal serta organisasi atau LSM terkait. Diharapkan masyarakat bisa ikut merayakan Coral Day dengan berbagai cara sederhana dan kreatif mulai dari menonton film yang memiliki nilai edukasi, berlibur dengan konsep ekowisata, berpartisipasi aktif dalam kegiatan seperti bersih pantai, dan berbagai cara lainnya.

Coral Day tahun ini berpusat di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta. Ery Damayanti, Koordinator Coral Day mengatakan, “Kepulauan Seribu sesungguhnya adalah wajah dari pengelolaan kepulauan di Indonesia. Kepulauan Seribu, wilayah kepulauan yang terdekat dengan ibukota negara menjadi salah satu perairan yang memiliki persoalan sampah yang sangat sulit diatasi. Dengan diselenggarakannya Coral Day di Pulau Pramuka kami berharap agar ada keseriusan dalam pengelolaan sampah oleh masyarakat secara mandiri.”

Acara Coral Day di Pulau Pramuka akan diselenggarakan pada 11 - 12 Mei mendatang dan diisi dengan ragam kegiatan seperti gerakan bersih pantai dan bawah laut, transplantasi karang untuk pembuatan Jakarta Coral Garden, edukasi mengenai terumbu karang untuk anak-anak, festival layang-layang, pemutaran film, dan berbagai kegiatan lainnya. Coral Day mengundang masyarakat untuk berkunjung ke Pulau Pramuka. Masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan lebih tentang lingkungan sekaligus berlibur dan melepas penat.

Masyarakat juga diajak untuk berpartisipasi melestarikan terumbu karang dengan mengadopsi karang. Prisia Nasution, aktris sekaligus penyelam mengatakan,”Kita kalau menyelam kan suka sekali melihat keindahan dunia bawah laut. Saya lihat memang sayang sekali sebagian banyak karang mati di Kepulauan Seribu. Nah dengan adopsi karang ini mudah-mudahan pesona bawah laut Kepulauan Seribu bisa semakin indah dan menarik lebih banyak wisatawan.“  Publikasi on : KotaHujan.com Ratusamban.com


Published Ulayat Bengkulu
Share on Google Plus

About Ulayat Blog

Ulayat Adalah Organisasi Non Pemerintah yang didirikan pada tanggal 26 januari 2000 di Bengkulu. Aktivitas utama Ulayat meliputi pelayanan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, melakukan pemantauan kasus-kasus kehutanan dan perkebunan, melakukan inventarisasi model-model pengelolaan sumberdaya alam berbasis rakyat dan advokasi kebijakan lingkungan di Indonesia.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Posting Komentar