Gbr: |
Luas terumbu karang
Indonesia
yang mencapai 60,000 km2 rentan terhadap tekanan baik
dari alam
maupun dari manusia. Salah satu ancaman terhadap terumbu karang
adalah sampah
terutama sampah plastik. Warga yang tidak tinggal di pesisir juga
berkontribusi
untuk menyumbang rusak dan matinya terumbu karang yang ada di
laut.
Sarwono
Kusumaatmadja, mantan
Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan,“Membuang sampah ke
sungai juga ikut mempengaruhi
kehidupan di laut. Menjaga laut tidak hanya menjadi tanggungjawab
masyarakat
yang tinggal di pesisir tetapi juga mereka yang tinggal di
perkotaan.” Neviaty
P. Zamani, Ketua Program Pascasarjana Ilmu Kelautan IPB
menambahkan,”Kondisi
terumbu karang di Indonesia sudah kritis. Selain karena perubahan
iklim manusia
yang tidak bertanggungjawab dengan sampah dan perilakunya juga
ikut menyumbang
kerusakan terumbu karang dan mengganggu keseimbangan kehidupan
laut.”
Coral Day hadir
menjawab
kegelisahan akan terancamnya terumbu karang Indonesia. Tanggal 8
Mei didaulat
sebagai tanggal Coral Day sebagai penghargaan inisiatif
rehabilitasi terumbu
karang di seluruh Indonesia yang dilakukan oleh masyarakat lokal
serta
organisasi atau LSM terkait. Diharapkan masyarakat bisa ikut
merayakan Coral
Day dengan berbagai cara sederhana dan kreatif mulai dari menonton
film yang
memiliki nilai edukasi, berlibur dengan konsep ekowisata,
berpartisipasi aktif
dalam kegiatan seperti bersih pantai, dan berbagai cara lainnya.
Coral Day tahun ini
berpusat di
Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta. Ery Damayanti,
Koordinator Coral Day
mengatakan, “Kepulauan Seribu sesungguhnya adalah wajah dari
pengelolaan
kepulauan di Indonesia. Kepulauan Seribu, wilayah kepulauan yang
terdekat
dengan ibukota negara menjadi salah satu perairan yang memiliki
persoalan
sampah yang sangat sulit diatasi. Dengan diselenggarakannya Coral
Day di Pulau
Pramuka kami berharap agar ada keseriusan dalam pengelolaan sampah
oleh
masyarakat secara mandiri.”
Acara Coral Day di
Pulau Pramuka
akan diselenggarakan pada 11 - 12 Mei mendatang dan diisi dengan
ragam kegiatan
seperti gerakan bersih pantai dan bawah laut, transplantasi karang
untuk
pembuatan Jakarta Coral
Garden,
edukasi mengenai terumbu karang untuk anak-anak, festival
layang-layang,
pemutaran film, dan berbagai kegiatan lainnya. Coral Day
mengundang masyarakat
untuk berkunjung ke Pulau Pramuka. Masyarakat bisa mendapatkan
pengetahuan
lebih tentang lingkungan sekaligus berlibur dan melepas penat.
Masyarakat juga
diajak untuk
berpartisipasi melestarikan terumbu karang dengan mengadopsi
karang. Prisia
Nasution, aktris sekaligus penyelam mengatakan,”Kita kalau
menyelam kan suka
sekali melihat keindahan dunia bawah laut. Saya lihat memang
sayang sekali sebagian
banyak karang mati di Kepulauan Seribu. Nah dengan adopsi karang
ini
mudah-mudahan pesona bawah laut Kepulauan Seribu bisa semakin
indah dan menarik
lebih banyak wisatawan.“ Publikasi on : KotaHujan.com Ratusamban.com
0 comments :
Posting Komentar